Minggu, 15 Agustus 2010

Hernia pada bayi

Hernia berasal dari kata dalam bahasa latin yang secara harfiah berarti robekan. Dalam dunia medis, hernia diartikan sebagai pemburutan suatu alat atau terjadinya bagian alat atau organ tubuh yang keluar dari tempat yang semestinya. Terdapat dua jenis hernia yang paling umum menyerang bayi. Pertama hernia inguinal yang terjadi di daerah genital (kelamin) dan yang kedua hernia umbilikal alias hernia pusar yang terjadi di daerah pusar.

Hernia inguinal terutama terjadi di kalangan bayi laki-laki. Suatu ketika mungkin saja Anda mendapati gumpalan yang berukuran sebesar ibu jari si sekitar kantung buah pelir bayi. Didapati gumpalan itu selama beberapa minggu atau beberapa bulan lamanya. Setelah itu, biasanya gumpalan itu hilang namun kemudian kerap muncul ketika bayi sedang aktif atau menangis. Jika mendapati hal tersebut pada bayi Anda, segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan. Kalau kemudian diketahui bahwa ia memang benar mengidap hernia, pembedahan kecil perlu dilakukan.

Hernia inguinal sendiri sangat jarang terjadi pada bayi perempuan. Namun demikian, pada kasus tertentu, bayi perempuan dapat saja menderita hernia ini. Gumpalan terjadi di sekitar bibir vagina luar.
Dalam pada itu, sekitar 20 persen bayi yang dilahirkan (terutama bayi perempuan) mengidap hernia umbilikal. Secara umum, hernia jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit dan membahayakan. Anda dapat melihat bengkakan di sekitar pusar bayi pada saat bayi menangis atau menegang.

Jenis hernia ini biasanya akan hilang dengan sendirinya ketika usia bayi mencapai 12 hingga 18 bulan. Namun, bila bengkakan tersebut tidak juga sirna, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan.

Cara Menghitung KB Kalender (KB Alami)

Menghitung masa subur dengan siklus haid dan melakukan pantang berkala atau lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara atau metode kontrasepsi alami (Kb alami) dan sederhana yang dapat dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan cara tidak melakukan sanggama pada masa subur.

Menghitung Masa Subur
Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender, maka setiap pasangan dimungkinkan dapat merencanakan setiap kehamilannya. Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Siklus masa subur pada tiap wanita tidak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. 

 Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa subur :
Asumsi bila siklus haid teratur (28 hari) :
Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1
Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid

Contoh :
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa subur yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tidak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (senggama dimana tidak mengeluarkan sperma didalam).

Bila siklus haid tidak teratur :
Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.

Rumusnya:
Hari pertama masa subur = Jumlah hari terpendek – 18
Hari terakhir masa subur = Jumlah hari terpanjang – 11

Contoh :
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)

Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya adalah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Pada masa ini suami isteri tidak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.

Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender dapat menghindari risiko kesehatan yang berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga yang kesulitan untuk mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok untuk menggunakan metode kontrasepsi ini selain tidak memerlukan biaya juga tidak perlu mencari tempat pelayanan kontrasepsi.

Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama yang baik antara suami istri karena metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang yang cukup lama akan mengakibatkan pasangan tidak bisa menanti sehingga melakukan hubungan pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.

Pengetahuan Ibu tentang Tumbuh Kembang Batita Usia 1-2 Tahun

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa batita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Pada masa Batita ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan bagi perkembangan selanjutnya. Pada studi pendahuluan diperoleh hasil bahwa kebanyakan dari ibu-ibu menganggap bahwa apabila imunisasi sudah lengkap, mereka tidak lagi membawa anaknya ke penimbangan pada setiap bulannya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang batita  1-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Wates Kabupaten Lampung Tengah dengan subjek penelitian adalah ibu yang mempunyai batita 1-2 tahun di wilayah kerja puskesmas wates, dan objek penelitian yaitu pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang batita.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai batita 1-2 tahun dan sampel dalam diambil dari keseluruhan ibu yang memeriksakan ataupun menimbangkan batitanya dan diperoleh sejumlah 30 orang ibu (total populasi). Pengambilan data menggunakan kuisioner, dan analisa data univariat menggunakan persentase dan skala ukur menggunakan skala ordinal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang batita 1-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Wates pada tahun 2009 adalah 14 orang ibu dengan pengetahuan yang cukup (47%), 10 orang ibu dengan pengetahuan yang baik (33%), 5 orang dengan pengetahuan yang kurang (17%), dan 1 orang ibu dengan pengetahuan yang tidak baik (3%). Dan untuk pengetahuan ibu secara keseluruhan diperoleh hasil 70% atau dalam kategori cukup.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang batita 1-2 tahun di wilayah kerja Puskesmas Wates pada tahun 2009 secara umum adalah cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Tumbuh Kembang, Batita Usia 1-2 tahun

DAFTAR PUSTAKA 
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Ruang Lingkup Penelitian
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka Variabel Penelitian
1. Pengetahuan
2. Pertumbuhan
3. Balita
4. Faktor-faktor Tumbuh Kembang Batita
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN 

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Penyapihan Anak di Wilayah Kerja Puskesmas

Menyusui adalah sesuatu yang alami, dan segala sesuatu yang alami adalah yang terbaik bagi semua orang. Namun, alami tidak selalu mudah. Menyusui yang sukses membutuhkan dukungan baik dari orang yang telah mengalami¬nya atau dari seseorang yang profesional. Berdasarkan hasil perhitungan data Susenas tahun 2006, persentase bayi usia 0-4 bulan yang menerima ASI Ekslusif di Propinsi Lampung sebesar 55,48%, jika dilihat per kabupaten/kota, Kabupaten Lampung Tengah mempunyai hanya mencapai persentase 48,4%
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyapihan anak di wilayah kerja puskesmas Kotagajah, dengan subjek penelitian ibu yang memiliki bayi kurang dari 2 tahun dan objek penelitian gambaran penyapihan anak.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi kurang dari 2 tahun dan sampel diambil dari keseluruhan ibu melakukan peyapihan anak dan diperoleh sejumlah 34 orang ibu (total sampling). Pengambilan data menggunakan kuisioner, dan analisa data univariat menggunakan persentase dan skala ukur menggunakan skala ordinal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gambaran penyapihan anak di wilayah kerja Puskesmas Wates adalah 5 orang responden dengan kategori pengetahuan yang baik (14,71%), 11 orang responden (32,35%) dengan kategori pengetahuan yang cukup, 16 orang responden (47,06%) dengan kategori pengetahuan yang kurang baik, dan 2 orang responden (5,88%) dengan kategori pengetahuan yang tidak baik, untuk tingkat pendidikan ibu yang paling banyak adalah di tingkat pendidikan SMP sebanyak  12 orang (35,29%), dan yang terkecil adalah tingkat perguruan tinggi yaitu 2 orang (5,88%), berdasarkan pekerjaan adalah ibu yang bekerja sebanyak 18 orang (52,94%) dan yang tidak berkerja sebanyak 16 orang (47,06%), dan berdasarkan jarak kehamilannya adalah ibu dengan kehamilan < 2 tahun sebanyak 11 orang (32,35%) dan yang tidak berkerja sebanyak 16 orang (67,65%).
Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa gambaran penyapihan anak di wilayah kerja Puskesmas Kotagajah secara umum adalah ibu dengan pengetahuan yang kurang baik (47,06%), tingkat pendidikan SMP (35,29%),  bekerja (52,94%) dan dengan jarak kehamilam > 2 tahun (67,65%).

Kata Kunci : Gambaran, Penyapihan Anak

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Ruang Lingkup Penelitian
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka Instrumen Penelitian
1. Air Susu Ibu (ASI)
2. Penyapihan
3. Faktor yang Mempengaruhi Ibu Melakukan Penyapihan Anak
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMABAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Pelaksanaan 5T pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas

Sebagai tolok ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) di wilayah tersebut. Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248/100.000 KH. Puskesmas dalam memberikan pelayanan antenatal hendaknya menggunakan asuhan standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah sejak tahun 1999.   Standar minimal ibu hamil “5T” di Puskesmas tersebut yaitu Timbang berat badan, ukur Tekanan darah, ukur Tinggi fundus uteri, pemberian imunisasi TT, dan pemberian Tablet Fe, dalam rangka persiapan rujukan (Walujani M,.2005). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pelaksanaan 5 T pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Terbanggi Subing Kabupaten Lampung Tengah dengan subjek penelitian adalah ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Terbanggi Subing, dan objek penelitian yaitu pelaksanaan pelayanan 5T di Puskesmas Terbanggi Subing.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Terbanggi Subing dan sampel dalam diambil secara accidental dari ibu yang memeriksakan kehamilannya dan diperoleh sejumlah 18 orang ibu. Pengambilan data dengan observasi menggunakan lembar checklist, dan analisa data menggunakan persentase dan skala ukur menggunakan skala angket.
Hasil penelitian ini menujukkan bahwa bahwa dari 18 sampel yang menjadi responden dalam penelitian ini 13 responden (72,77%) mendapatkan pelayanan dalam ketegori baik,  4 responden (22,22%) mendapatkan pelayanan dalam ketegori cukup,  tidak ada responden yang mendapatkan pelayanan dalam ketegori kurang baik, dan 1 responden (5,56%) mendapatkan pelayanan dalam ketegori tidak baik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa gambaran pelaksanaan 5T di Puskesmas Terbanggi Subing secara umum dalam kategori baik.

Kata Kunci : Gambaran, Pelaksanaan 5 T, Ibu Hamil

DAFTAR ISI:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Identifikasi Masalah
C. Rumusan Masalah
D. Ruang Lingkup Penelitian
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Ibu Hamil
1. Definisi Ibu Hamil
2. Asuhan Antenatal (ANC) Ibu Hamil
B. Pelayanan/Asuhan Standar “5T”
C. Kerangka Teori
D. Kerangka Konsep
E. Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
2. Lokasi Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Instrumen Penelitian
F. Teknik Pengumpulan Data
G. Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Wates
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Analisa Perbedaan Berat Badan Sebelum dan Sesudah Menggunakan KB Suntik

Laju pertambahan penduduk di Indonesia dimasa ini kurang mengembirakan. Hal ini dapat dilihat dari laju pertumbuhan di Indonesia berdasarkan sensus tahun 2004 mencapai 1,26% sedangkan jumlah kelahiran pertahun 1000 penduduk mencapai 20,02%. Adanya program KB diharapkan ada keikutsertaan dari seluruh pihak dalam mewujudkan keberhasilan KB di Indonesia. Kontrasepsi hormonal seperti suntik memiliki daya kerja yang lama, tidak membutuhkan pemakaian setiap hari tetapi tetap efektif dan tingkat reversibilitasnya tinggi. Namun setiap metode kontrasepsi tentu mempunyai efek samping tersendiri, metode hormonal seperti suntik memiliki efek samping salah satunya adalah perubahan berat badan. Tujuan untuk mengetahui perbedaan berat badan ibu sebelum dan sesudah menggunakan KB suntik di BPS Ketut Dani Rajabasa Bandar Lampung tahun 2008. Desain penelitian ini bersifat analisis komparasi dengan pendekatan dua mean dependen (paired sample), teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dan sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mengalami kenaikan berat badan setelah menggunakan KB suntik yang ada di BPS Ketut Dani Rajabasa Bandar Lampung yaitu berjumlah 60 orang. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara/langsung, yaitu dengan menggunakan timbangan berat badan. Analisa data univariat dan bivariat, yaitu dengan menggunakan uji-t. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa berat badan responden yang ada di BPS Ketut Dani Rajabasa Bandar Lampung rata-rata (mean) sebelum diberikan suntikan KB adalah 54,77 dan rata-rata (mean) sesudah diberikan suntikan KB adalah 57,08 yang berarti rentang antara sebelum dan sesudah adalah (2,32). Ada perbedaan suntikan KB terhadap berat badan ibu di BPS Ketut Dani Rajabasa Bandar Lampung tahun 2008 (p value=0,000). Saran yang dapat penulis sampaikan bagi akseptor KB untuk dapat memanfaatkan fasilitas serta sarana dan prasarana yang diberikan oleh petugas kesehatan dalam menurunkan angka fertilitas dan menjarangkan kelahiran bayi salah satunya adalah dengan rutin melakukan menggunakan KB suntik tanpa harus khawatir secara berlebihan terhadap efek samping yang dapat ditimbulkan dari alat kontrasepsi KB seperti KB suntik.

DAFTAR ISI:
BAB I . PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang 
1.2 Identifikasi Masalah 
1.3 Masalah dan Permasalahan 
1.4 Tujuan Penelitian 
1.5 Manfaat Penelitian 
1.6 Ruang Lingkup Penelitian 

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 
2.1 Keluarga Berencana (KB) 
2.1.1 Pengertian 
2.1.2 Tujuan 
2.1.3 Akseptor Keluarga Berencana (KB) 
2.1.4 Jenis-jenis Alat Kontrasepsi 
2.2 Alat Kontrasepsi Suntik 
2.2.1 Pengertiam Alat Kontrasepsi Suntik 
2.2.2 Mekanisme Kerja Kontrasepsi Suntik 
2.2.3 Macam-Macam Alat Kontrasepsi Suntik 
2.2.4 Keuntungan Dari Kedua Jenis Kontasepsi Suntikan 
2.2.5 Kerugian dari Jenis Kontasepsi Suntikan 
2.2.6 Yang boleh dan tidak menggunakan kontrasepsi suntikan 
2.2.7 Efek Samping Alat (Kontrasepsi Suntik) 
2.3 Penelitian Terkait 
2.4 Kerangka Teori 

BAB III. KERANGKA KONSEP 
3.1 Kerangka Konsep 
3.2 Hipotesa 
3.3 Variabel Penelitian 
3.4 Definisi Operasional 

BAB IV. METODE PENELITIAN 
4.1 Rancangan Penelitian 
4.2 Populasi dan Sampel 
4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian 
4.4 Pengumpulan Data 
4.5 Pengolahan dan Analisis Data 
4.6 Jadwal Kegiatan Penyusunan KTI 

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 
5.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian 
5.2 Hasil Penelitian 
5.2.1 Analisa Univariat 
5.2.2 Analisa Bivariat 
5.3 Pembahasan 

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 
6.1 Kesimpulan 
6.2 Saran 

DAFTAR PUSTAKA 
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Faktor-faktor Penyebab Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil

Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor karena pada masa kehamilan banyak terjadi perubahan pada tubuhnya yaitu adanya peningkatan metabolisme energi dan juga berbagai zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungannya (Soetjiningsih,1995: 103). Berdasarkan studi pendahuluan di Kabupaten Lampung Timur pada tahun 2008 angka kejadian Kurang Energi Kronis (KEK) sebesar 4,43 % dari 24.667 ibu hamil atau sejumlah 1.039 ibu hamil, untuk Puskesmas Wana Kecamatan Melinting pada bulan September tahun 2009 terdapat 8 ibu (13,79%) dari 58 ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronis, dimana angka tersebut masih menunjukkan belum tercapainya target minimal yang ditetapkan untuk  Kabupaten Lampung Timur yaitu di bawah 10% (Puskesmas Wana, 2009).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor penyebab Kurang Energi Kronis meliputi usia, pendapatan, paritas, dan pendidikan pada ibu hamil di Puskesmas Wana Kecamatan Melinting Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif, dengan populasi penelitian ini adalah ibu-ibu hamil dengan KEK sampai dengan bulan September pada tahun 2009 yang ada di wilayah kerja Puskesmas Wana Kecamatan Melinting Kabupaten Lampung Timur yang keseluruhannya dijadikan sampel yaitu sejumlah 58 orang ibu hamil. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis univariat berupa distribusi frekuensi dari tiap variabel penelitian yang dinyatakan dalam persentase.
Berdasarkan hasil pengolahan data maka diperoleh hasil bahwa gambaran faktor penyebab Kurang Energi Kronis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wana adalah dari faktor usia sebagian besar terjadi pada usia < 20 tahun (44,83%), dengan tingkat pendapatan keluarga yang rendah (50%), sebagian besar terjadi pada ibu dengan paritas primipara (50%), dan dengan tingkat pendidikan hanya sampai dengan pendidikan dasar (39,66%).
Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa faktor penyebab Kurang Energi Kronis pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Wana dipengaruhi oleh faktor usia < 20 tahun, tingkat pendapatan rendah, paritas primipara, dan tingkat pendidikan yang hanya sampai pendidikan dasar.

Kata Kunci: Kurang Energi Kronis, ibu hamil

DAFTAR ISI
BAB I   PENDAHULUAN
B. Latar Belakang
C. Rumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Ruang Lingkup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Gizi Ibu Hamil 8
1.  Kebutuhan Gizi Ibu Hamil
2.  Kecukupan Gizi Ibu Hamil
3.  Bahaya Kekurangan Gizi
4.  Kurang Energi Kronis
5.  Pengukuran Status Gizi
6.  Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keadaan KEK pada Ibu Hamil
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel Penelitian
C. Waktu dan Tempat Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Pengolahan dan Analisis Data

BAB IV HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
2. Deskripsi Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Pengetahuan Akseptor KB Alamiah Metode Kalender

Dalam program BKKBN, KB Alamiah digunakan untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan atau kesuburan, salah satu alta kontrasepsi yang efektif bisa menunda atau menjarangkan kehamilan adalah dengan menggunakan KB Alamiah Metode Kalender. Berdasarakan  data PPKBD di kelurahan Hadimulyo Timur kecamatan Metro Pusat tahun 2008 diperoleh hasil PUS 1.304 orang, terdiri dari IUD 122 orang, MOW 31 orang, MOP 4 orang, Inplant 118 orang, suntik 504 orang, pil 147 orang, kondom 8 orang dan yang menggunakan KB Alamiah 40 orang, khusus metode Kalender 15 orang. Namun angka kegagalan akseptor KB Alamiah khusus metode Kalender masih tinggi.
Penyebabnya ada berbagai faktor, diantaranya faktor pendidikan, sosial ekonomi, pekerjaan, pemahaman masa subur, keuntungan dan kerugian metode kalender, serta cara pelaksanaan dari metode kalender di kelurahan Hadimulyo Timur kecamatan Metro Pusat.

Jenis penelitian ini penelitian deskriptif, yaitu menggambarkan pengetahuan akseptor KB Alamiah metode kalender di kelurahan Hadimulyo Timur kecamatan Metro Pusat. Sampel penelitian ini adalah 130 PUS. Pengumpulan data menggunakan angket melalui kuisioner dan skala ukur ordinal dengan menggunakan tehnik analisis univariate yang akan disajikan dalam bentuk persesntase dengan tabel. 

Hasil penelitian ini menunjukkan pengetahuan akseptor KB Alamiah metode kalender yang meliputi tentang pengertian metode kalender 67,6 % dikategorikan baik, pemahaman masa subur 64,6 % dikategorikan kurang, pengetahuan tentang keuntungan metode kalender 60 % dikategorikan baik, pengetahuan tentang kerugian metode kalender 67,6 % dikategorikan kurang, pengetahuan tentang pelaksanaan metode kalender 76,9 % dikategorikan kurang.

Kesimpulan dari hasil penelitian secara keseluruhan tentang gambaran pengetahuan akseptor KB Alamiah metode Kalender di kelurahan Hadimulyo Timur kecamatan Metro Pusat secara umum termasuk kategori kurang (57,1%) hingga diberikan saran yang dapat digunakan dan bermanfaat bagi lahan penelitian, bagi masyarakat serta bagi peneliti selanjutnya.

Kata kunci : Pengetahuan - PUS - Metode Kalender

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.
1.1 Latar Belakang
1.2 Identifikasi Masalah 
1.3 Masalah dan Permasalahan 
1.4 Tujuan Penelitian 
1.5 Manfaat Penelitian 
1.6 Ruang Lingkup Penelitian 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 
2.1 Pengetahuan 
2.2 Pasangan Usia Subur 
2.3 Kontrasepsi 
2.4 KB Alamiah 
2.5 KB Alamiah Metode Kalender 
2.6 Keuntungan KB Alamiah Metode Kalender 
2.7 Kerugian KB Alamiah Metode Kalender 
2.8 Tehnik Metode Kalender 
2.9 Perhatian Khusus untuk Akseptor KB Alamiah Metode Kalender
2.10 Kerangka Teori 

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL
3.1 Kerangka Konsep
3.2 Definisi Operasional
3.3 Pertanyaan Penelitian
3.4 Variabel dan Definisi Operasional

BAB IV METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian 
4.2 Populasi Dan Sampel 
4.3 Waktu dan Lokasi Penelitian 
4.4 Pengumpulan Data 
4.5 Alat Ukur Dan Pengukuran 
4.6 Pengolahan Data 
4.7 Analisis Data 

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian 
5.2 Pembahasan 

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan 
6.2 Saran 

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN – LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Karakteristik Ibu Bersalin dengan Ekstraksi Vakum

Persalinan dengan ekstrasi vakum, menurut data WHO berkisar antara 38% dan pervaginam pada presentase belakang kepala berkisar 62%. Data nasional pada tahun 2008 menyebutkan ekstraksi vakum bersikar 40%. (Depkes RI, 2007). Ekstraksi vakum berdampak pada Angka Kematian Ibu (AKI) karena dari tindakan persalinan ekstraksi vakum biasa menyebabkan pada ibu trauma persalinan yaitu robekan pada servik uteri, robekan pada dinding vagina, perineum infeksi karena beberapa kali masuk cup vakum dan tangan (Prof. Dr. Rustam Muhtar, 2003). Pada periode 01 Januari-Desember 2008 di RB Handayani sebanyak 67 ibu bersalin dengan ekstraksi vakum (19,6%) dari 341 jumlah ibu bersalin yang dilakukan dengan alasan antara lain yaitu partus tak maju (partus lama), kelelahan pada ibu dan gawat janin ringan yang dapat berdampak pada kematian ibu (AKI), berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai "Karakteristik Ibu Bersalin dengan Ekstraksi vakum di RB Handayani Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur Tahun 2009?", berdasarkan data yang diperoleh pada tahun sebelumnya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Karakteristik Ibu Bersalin dengan Ekstraksi vakum di RB Handayani Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur Tahun 2009, sehingga dapat diketahui proporsi dari tiap variabel yang akan diteliti, dengan penelitian deskriptif, menggunakan rancangan cross sectional, dimana semua variabel diambil secara bersamaan, populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin dengan ekstraksi vakum di RB Handayani Kecamatan Labuhan Maringgai Lampung Timur dari bulan Januari sampai dengan Desember 2009.

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh hasil bahwa proporsi umur ibu bersalin dengan ekstraksi vakum di RB Handayani tahun 2009 sebagian besar adalah ibu berumur 20-35 tahun (88,34%), dengan pendidikan Sekolah Dasar (35%), ibu primipara  (63,33%), dan riwayat persalinan normal (66,67%), sehingga dapat disimpulkan bahwa karakteristik ibu bersalian dengan ekstraksi vakum sebagian besar adalah ibu berumur 20-35 tahun, berpendidikan sekolah dasar, paritas primipara dan dengan riwayat persalinan normal. Berdasarkan kesimpulan tersebut maka disarankan bagi RB Handayani untuk dapat meningkatkan pelayanan dan penyuluhan mengenai kehamilan dan persalinan untuk mencegah terjadinya komplikasi khusunya  persalinan dengan ekstraksi vakum pada ibu-ibu yang melakukan ANC, serta lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam pertolongan persalinan.

Kata Kunci : Ibu Bersalin, Ekstraksi vakum, usia, paritas, pekerjaan, Pendidikan, dan riwayat persalinan.

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Ekstraksi Vakum
1. Definisi
2. Etiologi
3. Tehnik Ekstraksi Vakum
4. Indikasi
5. Komplikasi Ekstraksi Vakum
6. Prosedur Ekstraksi Vakum
7. Keunggulan danKerugian Ekstraksi Vakum
8. Karakteristik Ibu dengan Ekstraski Vakum
B. Kerangka Teori
C. Kerangka Konsep
D. Variabel Penelitian
E. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Waktu dan tempat penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Pengolahan dan Analisis Data
BAB IV    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V.  KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA 
LAMPIRAN 

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI

Gambaran Pengetahuan Dukun tentang Tugas Dukun dalam Perawatan Persalinan

Di Indonesia persalinan yang ditolong oleh dukun bayi sebesar 40%. Sedangkan di Provinsi Lampung angka persalinan dengan dukun bayi sebesar 20,73% (SDKI 2003-2005). Di kabupaten Lampung Timur angka persalinan dengan dukun bayi sebesar 936 persalinan (4,73%) dari 19.792 persalinan. Di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Sakti pada tahun 2008 terdapat 826 persalinan dan 144 (28,31%) diantaranya ditolong oleh dukun, sisanya 618 (71,69%) ditolong oleh tenaga kesehatan, berbeda dengan Puskesmas Labuhan Maringgai pada tahun 2008 terdapat 1.598 persalinan dan 356 (22,28%) diantaranya ditolong oleh dukun, sisanya 1.242 (77,72%) ditolong oleh tenaga kesehatan (Dinas Kesehatan Lampung Timur, 2008), sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang ”Gambaran Pengetahuan Dukun tentang Tugas Dukun dalam Perawatan Persalinan”.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Dukun tentang Tugas Dukun dalam Perawatan Persalinan di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Sakti Kabupaten Lampung Timur Tahun 2009.
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif, dengan subjek penelitian dukun bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Pasir Sakti Lampung Timur yaitu berjumlah 40 orang dan objek penelitian pengetahuan dukun tentang tugas dukun dalam perawatan persalinan, dimana sampel yang digunakan adalah sampel jenuh (total sampling). Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara dengan instrument penelitian berupa kuisioner yang dengan teknik analisis data berupa analisis univariat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan dukun tentang mengenal tanda-tanda persalinan dengan kategori baik (99,17), mengenal kelainan-kelainan dalam persalinan kategori cukup (44,55%), memanfaatkan dukun kits kategori cukup (43,55%), menolong persalinan secara bersih dan aman kategori cukup (58,85%), merujuk kasus kelainan persalinan kategori cukup (41,25%), dan membuat laporan mengenai persalinan kategori kurang (15%), berdasarkan keseluruhan hasil tersebut maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa secara umum dukun memiliki pengetahuan yang cukup (48,77%). Maka  diharapkan pihak Puskesmas dapat melakukan beberapa program pelatihan bagi dukun dan menjadikan para dukun menjadi dukun-dukun yang terlatih

Kata Kunci: Pengetahuan Dukun, Perawatan persalinan

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
E. Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
B. Dukun
1. Pengertian Dukun Bayi
2. Ciri-ciri Dukun Bayi
3. Pembagian Dukun Bayi
4. Tugas Dukun
5. Kelebihan dan Kekurangan Bersalin dengan Dukun
6. Pendidikan Dukun
7. Penerapan Tugas Dukun dalam Persalinan
C. Persalinan
1. Pengertian Persalinan
2. Bentuk Persalinan
3. Perencanaan Persalinan
4. Gambaran Perjalanan Persalinan
D. Kerangka Teori
E. Kerangka Konsep
F. Definisi operasional

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Pengumpulan Data
E. Pengolahan dan Analisa Data
1. Pengolahan Data
2. Analisa Data

BAB IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.  Gambaran Umum Lokasi Penelitian
2.  Karakterisitik responden
3.  Penyajian Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA 
LAMPIRAN 

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI