Minggu, 18 Juli 2010

Karakteristik Ibu Bersalin dengan Retensio Plasenta

Angka kematian ibu di Indonesia tertinggi yaitu sebesar 536.000 wanita yang meninggal disebabkan komplikasi kehamilan dan persalinan, maka di dapatkan 400 ibu yang meninggal setiap 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2007 terdapat 228/100.000 kelahiran hidup. Perdarahan menempati urutan tertinggi, penyebab kematian ibu di Indonesia. Salah satu penyebab perdarahan adalah perdarahan dikarenakan retensio plasenta. Di BPS CH. Sudilah Ganjar Agung Kota Metro tahun 2009-2010, terdapat 55 orang ibu bersalin dengan retensio plasenta dari 345 pasien yang bersalin.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ibu bersalin dengan retensio plasenta pada persalinan di BPS. CH. Sudilah Ganjar Agung tahun 2009-2010. Ruang lingkup penelitian ini dilakukan dengan menggunakan jenis penelitian deskripitif dan pendekatan studi dokumentasi. Subjek penelitian ini adalah ibu bersalin dengan retensio plasenta di BPS. CH. Sudilah Ganjar Agung sedangkan objek penelitian ini adalah karakteristik ibu bersalin dengan retensio plasenta di BPS.CH. Sudilah Ganjar Agung tahun 2009-2010. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 30-31 Juni 2010.
Dalam penelitian ini sampel yang diambil merupakan sampel jenuh yang mengambil semua populasi yang ada. Besar sampel sebanyak 55 responden yang mengalami retensio plasenta di BPS. CH. Sudilah Ganjar Agung melalui dokumentasi  pasien tahun 2009-2010. Alat ukur berupa chek list yang digunakan untuk pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data dengan hasil akhir presentase, penyajian dan disajikan dalam bentuk tabel.
Hasil penelitian berdasarkan umur menunjukkan bahwa ibu yang berumur > 30 tahun sebanyak 47,27% berdasarkan paritas bahwa ibu dengan paritas 1 (primipara) sebanyak 49,1%, berdasarkan pendidikan bahwa ibu dengan pendidikan dasar (SD-SMP atau sederajat) sebanyak 45,46%, berdasarkan pekerjaan bahwa ibu dengan pekerjaan sebagai ibu rumah tangga sebanyak 67,27%.
Kesimpulan dari penelitian adalah lebih dari sebagian ibu bersalin dengan retensio plasenta itu ibu berusia > 30 tahun, lebih dari sebagian dengan paritas 1 (primipara), hampir sebagian ibu berpendidikan dasar (SD- SMP dan sederajat) hampir sebagian ibu bekerja sebagai IRT.

Kata Kunci : Karakteristik, Ibu Bersalin, Retensio Plasenta

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat
1.5 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1Telaah Pustaka
2.1.1 Definisi
2.1.2 Retensio placenta
2.1.3 Jenis -  jenis retensio placenta  
2.1.4 Sikap Bidan Dalam Melahirkan Retensio Plasenta
2.1.5 Cara untuk melahirkan plasenta
2.1.6 Tindakan pada retensio plasenta

2.2Karakteristik ibu Bersalin yang Mengalami Retensio Placenta
2.2.1 Umur
2.2.2 Paritas
2.2.3 Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN 
3.1 Jenis Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Waktu dan Lokasi Penelitian
3.4 Variabel Penelitian
3.5 Pengumpulan Data
3.6 Alat Ukur  
3.7 Pengolahan dan Analisis Data
3.8 Kerangka Konsep
3.9 Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil /Gambaran Umum Wilayah Peneitian
4.2 Keterbatasan Penelitian
4.3 Hasil Penelitian
4.4 Pembahasan 
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA 
LAMPIRAN 

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Faktor-faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum pada Persalinan Normal

Sasaran yang ditetapkan untuk tahun 2010 adalah menurunkan AKI menjadi 125/100.000 kelahiran hidup. Salah satu upaya penurunan AKI untuk sektor kesehatan adalah dengan meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan paling sedikit 90% pada tahun 2010. Dari seluruh persalinan penyebab kematian ibu adalah perdarahan yang disebabkan antara lain : atonia uteri 50 - 60%, retensio plasenta 16-17%, sisa plasenta 23-24%, laserasi jalan lahir 4-5%, kelainan darah 0,5-0,8%. Perdarahan pasca persalinan sering disebabkan oleh robekan perineum, selain atonia uteri, robekan perineum biasanya ringan, tetapi kadang- kadang terjadi juga luka yang luas dan berbahaya.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran faktor-faktor penyebab terjadinya robekan perineum pada persalinan  normal  di BPS   Dwi  Yuliani  Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah, dengan  subjek penelitian adalah  ibu   bersalin  dan objek penelitian faktor-faktor penyebab robekan perineum.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh ibu bersalin normal di BPS Dwi Yuliani sejumlah 34 persalinan dan pengambilan sampel dengan tehnik metode total sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak sejumlah 34 ibu bersalin pada bulan Maret – Mei 2010. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa lembar checklist.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi robekan perineum di BPS Dwi Yuliani untuk faktor elastisitas perineum adalah dengan  perineum kaku (58,82%), untuk faktor berat badan bayi lahir adalah dengan berat badan bayi lahir 3000-4000 gr (79,41%), untuk faktor posisi persalinan adalah dengan posisi berbaring/litotomi (100%), dan untuk faktor paritas adalah dengan paritas primipara (61,76%).
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah gambaran Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Robekan Perineum Pada Persalinan Normal di BPS Dwi Yuliani Seputih Banyak Kabupaten Lampung Tengah adalah dengan perineum kaku, dengan berat badan lahir 3000-4000 gr, dengan posisi bersalin litotomi, dan dengan paritas primipara.

Kata Kunci : Fakor-faktor Robekan Perineum, Ibu Bersalin Normal

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Pustaka
2.1.1 Persalinan Normal
2.1.2 Robekan Perineum
1) Pengertian Robekan Perineum
2) Derajat Robekan Perineum
3) Penatalaksanaan Robekan Perineum
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Robekan Perineum
1) Elsatisitas Perineum
2) Berat Badan Bayi
3) Posisi Persalinan
4) Paritas

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep Penelitian
3.2 Definisi Operasional
3.3 Desain Penelitian
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
3.5 Waktu dan Tempat Penelitian
3.6 Variabel Penelitian
3.7 Instrumen dan dan Pengukuran Variabel
3.8 Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1.  Gambaran UmumLokasi Penelitian
2.  Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Faktor-Faktor Sulit Makan pada Balita

Pertumbuhan dan Perkembangan anak merupakan hasil interaksi antara faktor genetika dan lingkungan, baik sebelum anak dilahirkan (prenatal) maupun setelah anak itu lahir (post natal). Faktor post natal yang salah satunya mempengaruhi kualitas tumbuh kembang anak adalah faktor gizi. Keluhan utama orang tua berupa kekhawatiran terhadap tumbuh kembang anak dapat mengarah pada kecurigaan adanya gangguan pola makan anak. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan petumbuhan bayi dan balita adalah dengan pemberian makanan yang bergizi. Namun hal tersebut menjadi suatu permasalahan jika anak mengalami sulit untuk makan. baik pada bayi maupun balita, susah makan dapat terjadi akibat adanya gangguan kesehatan atau kelainan organik. Proses makan melibatkan berbagai macam organ.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran faktor-faktor sulit makan pada balita di PAUD Mekar Sari Pekon Pandan Sari Kecamatan Sukoharjo Pringsewu Tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah ibu-ibu yang memiliki balita di PAUD Mekar Sari dan objek penelitian faktor-faktor sulit makan pada balita.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis kualitatif dengan populasi adalah seluruh ibu yang memiliki balita di PAUD Mekar Sari berjumlah 26 orang ibu dan pengambilan sampel dengan tehnik metode non probabilitas sehingga sampel yang diambil sebanyak 8 orang ibu yang terdiri dari 4 orang yang menyatakan anaknya sulit makan dan 4 orang yang anaknya tidak sulit makan. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode wawancara dan alat ukur berupa kuisioner. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari panduan wawancara mendalam (in-depth interview guidelines), alat perekam (tape recorder) dan alat tulis. 
Hasil penelitian serta kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada anak yang mengalami sulit makan terdapat pola makan yang tidak teratur dan variasi menu dan gizi seimbang yang kurang, peran lingkungan yang terdapat banyak teman bermain dan keberadaan warung atau penjual jajanan disekitar rumah, kebiasaan dalam keluarga tidak terdapat kebiasaan sarapan dan makan bersama, sedangkan faktor paritas tidak berhubungan dengan kesulitan makan anak dan tingkat ekonomi yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan antar anak yang sulit makan maupun yang tidak sulit makan pada balita di PAUD Mekar Sari.

Kata Kunci : Faktor-faktorSulit Makan, Balita

DAFTAR ISI:
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Ruang Lingkup Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Tumbuh Kembang Balita
2. Pola Makan Anak
3. Faktor-faktor Pola Makan Anak
B. Kerangka Konsep
C. Definisi Operasional

BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Variabel Penelitian
E. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
F. Pengumpulan Data
G. Analisa Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian
B. Hasil Penelitian
C. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Pengetahuan Siswa Kelas VI tentang PHBS Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Salah satu strategi kesehatan nasional dalam rangka menuju Indonesia sehat 2010 adalah menempatkan pembangunan kesehatan yang berwawasan kesehatan, artinya setiap upaya program berdampak positif dalam membentuk  perilkau sehat dan lingkungan yang sehat pula. PHBS sekolah (institusi pendidikan) adalah tempat diselenggarakan proses belajar mengajar secara formal, dimana terjadi tranformasi ilmu pengetahuan dari para guru/pengajar kepada anak didiknya. PHBS sekolah (institusi pendidikan) berarti suatu upaya yang dilakukan untuk memberdayakan dan meningkatkan kemampuan pengajar maupun anak didiknya dalam berperilaku hidup bersih dan sehat. Sekolah (institusi pendidikan) yang dimaksud adalah dari tingkat SD/MI, SLTP/MTS sampai dengan SLTA/MA Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (6 - 10 tahun), yang ternyata umumnya berkaitan dengan PHBS (PHBS disekolah merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingg secara mandiri mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sehat). 
Tujuan penelitian ini adalah untuk bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat di SDN 8 Bandar Sari Lampung Tengah tahun 2010. Penelitian ini bersifat deskriptif, subjek penelitian yaitu Gambaran pengetahuan siswa kelas VI tentang prilaku hidup bersih dan sehat di SDN 8 Bandar Sari. Sedangkan objek penelitiannya adalah Siswa kelas VI SDN 8 Bandar Sari.
 Total populasi pada penelitian ini yaitu 60 orang, sedangkan sampel yang diambil adalah seluruh jumlah populasi setelah diambil 10 siswa sebagai data prasurvei sehingga besar sampel yaitu 50 orang. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian serta kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan siswa kelas VI tentang perilaku hidup bersih dan sehat di SDN 8 Bandar Sari Lampung Tengah dari 50 responden sebagian besar dalam kategori cukup yaitu 62,00%.

Kata Kunci : Pengetahuan, perilaku hidup bersih, siswa kelas VI

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Hubungan Luka Jahitan Perineum Terhadap Hubungan Seks Pasca Nifas

Melahirkan bayi adalah proses alamiah yang dialami para wanita, namun masih banyak pria yang sulit menghadapi bahwa tubuh wanita tidak bisa berubah begitu saja secara dramatis pasca melahirkan bayi mereka. Banyak dari para pria yang berfikiran, begitu bayi mereka lahir, segalanya akan kembali normal, dalam artian tubuh sang istri akan kembali normal seperti sediakala. Begitu juga dalam hal seks, padahal pada tahap tersebut sang istri belum siap untuk melakukan hubungan seks secara normal melaui vagina. Akibatnya, gairah menurun dan enggan untuk berhubungan seksual.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat untuk mengetahui hubungan luka jahitan perineum terhadap seks pasca nifas  di Desa Gotong Royong Terbanggi Subing Kecamatan Gunung Sugih Kebupaten Lampung Tengah pada tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah ibu pasca nifas 40 hari-3 bulan dan objek penelitian adalah hubungan luka jahitan perineum dan seks pasca nifas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan populasi ibu pasca nifas di Desa Gotong Royong Kecamatan Gunung Sugih Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Januari – Juni 2010 berjumlah 53 orang dan sampel diambil dengan metode accidental sampling, sehingga jumlah sampel diambil dari ibu pasca nifas 40 hari sampai 3 bulan yang ada pada bulan Juni sejumlah 30 orang ibu. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa lembar cecklist.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa bahwa sebagian besar responden telah melakukan hubungan seks (53,33%), dimana waktu memulai hubungan seks sebagian besar pada waktu < 8 minggu (53,33%%). Berdasarkan hasil analisis menggunakan chi-square diperoleh nilai chisquare (x2 hitung) sebesar 16,08 pada taraf kesalahan 5% dengan dk:1 diperoleh nilai kritik (x2 tabel) sebesar 3,841. Berdasarkan hasil tersebut tampak bahwa nilai x2 hitung : 16,08 > x2 tabel: 3,841 sehingga Ho ditolak yang menyatakan bahwa ada hubungan antara luka jahitan perineum dengan hubungan seks pasca nifas.
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini terdapat hubungan antara luka jahitan perineum dengan seks pasca nifas pada ibu pasca nifas di Desa Gotong Royong Terbanggi Subing Kecamatan Gunung Sugih Kebupaten Lampung Tengah pada tahun 2010.

Kata Kunci : Luka jahitan perineum, Seks Pasca Nifas

DAFTAR ISI:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Perumusan Masalah
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Masa Nifas/Post Partum
2.1.1 Tujuan Asuhan Masa Nifas
2.1.2 Periode Masa Nifas
2.1.3 Kunjungan Masa Nifas
2.1.4 Ibu Pasca Nifas
2.1.5 Pengertian Seksual
2.2 Seksual Pasca Nifas
2.3 Hubungan Luka Jahitan Perineum dan Hubungan Seks Pasca Nifas

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Racangan Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Lokasi Penelitian
3.4 Variabel Penelitian
3.5 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
3.6 Pengumpulan Data
3.7 Pengolahan Data
3.8 Analisa Data
3.9 Kerangka Konsep
3.10 Definisi Operasional
3.11 Hipotesisi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.2 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI dan PASI Pada Ibu yang Mempunyai Bayi 0-6 Bulan

Seorang bayi selama dalam kandungan telah mengalami proses tumbuh kembang sedemikian rupa, sehingga waktu bayi lahir berat badannya sudah mencapai berat badan normal. Pertumbuhan dan perkembangan bayi masih berlangsung sampai dewasa. Hal ini banyak sekali tergantung pada makanan yang diberikan pada anak. Makanan yang paling sesuai untuk bayi adalah Air Susu Ibu (ASI), karena ASI memang diperuntukkan bagi bayi yang khasiatnya sebagai makanan pokok untuk bayi. Berdasarkan cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Batanghari Tahun 2009 didapatkan 670 bayi yang diberikan ASI eksklusif (55,23%) dari jumlah keseluruhan bayi 1213 sedangkan target cakupan ASI eksklusif di Puskesmas Batanghari sebesar 90%
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan pemberian ASI dan PASI pada ibu yang mempunyai bayi 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Batanghari Kecamatan Batanghari Kabupaten Lampung Timur Tahun 2010. 
Metode penelitian menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu  menyusui yang mempunyai bayi umur 0-6 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Batanghari Kabupaten Lampung Timur Tahun 2010 yang jumlahnya sebanyak 65 orang. Sampel dalam penelitian ini  yaitu 65 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian  kuesioner menggunakan chi square. 
Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan pemberian ASI dan PASI (p-value = 0,033), ada hubungan antara sikap ibu dengan pemberian ASI dan PASI (p-value = 0,029) dan ada hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI dan PASI (p-value = 0,001).
Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan agar tenaga kesehatan lebih meningkatkan dalam memberikan konseling pada ibu  hamil, bersalin dan nifas tentang pemberian ASI dan PASI. 

Kata Kunci : Faktor,  Pemberian ASI dan PASI. 

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Telaah Pustaka
2.1.1 Pengertian ASI
2.1.2 Komposisi ASI
2.1.3 Manfaat ASI
2.1.4 Cara Menyusui yang Baik dan Benar  
2.1.5 Hal-hal Diperhatikan pada Menetekkan Bayi
2.1.6 Hal-hal yang Mempengaruhi Produksi ASI
2.1.7 Pengganti Air Susu Ibu (PASI)
2.1.8 Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pemberian ASI dan PASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data
3.5 Pengolahan Data dan Analisa Data  
2.6 Kerangka Konsep
2.7 Hipotesis
2.8 Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Desa Bumiharjo
4.1.2 Desa Batangharjo
4.2 Analisa Univariat
4.3 Analisa Bivariat
4.4 Hasil Penelitian  dan Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1  Kesimpulan
5.2  Saran  

DAFTAR PUSTAKA 
LAMPIRAN -LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Antenatal Care

Salah satu indikator untuk menilai keberhasilan dan kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) di wilayah tersebut. Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2005 sebesar 307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 (102/100.000 KH) sehingga masih memerlukan kerja keras dari semua komponen untuk mencapai target tersebut.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran pengetahuan ibu tentang ANC di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah ibu hamil yang melakukan ANC dan objek penelitian pengetahuan tentang ANC.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh ibu yang melakukan ANC dari bulan Januari-Juni 2010 di Puskesmas Pekalongan yang berjumlah 171 ibu dan pengambilan sampel dengan tehnik accidental sampling sehingga sampel yang diperoleh sebanyak 23 orang ibu yang melakukan ANC di bulan Juni 2010. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan ibu.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ANC di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010 sebagian besar adalah dengan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 16 orang ibu (69,57%), pengetahuan cukup sebanyak 2 orang ibu (8,70%), pengetahuan tidak baik sebanyak 5 orang ibu (21,74%) dan tidak terdapat ibu dengan pengetahuan yang baik
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini Gambaran Pengetahuan Ibu tentang ANC di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010 secara umum adalah dengan pengetahuan kurang.

Kata Kunci : Ibu, Pengetahuan, ANC

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mastitis
2.2 Kehamilan
2.3 Antenatal
2.3.1 Pengertian
2.3.2 Tujuan Antenatal Care
2.3.3 Pencegahan

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4 Instrumen Penelitian
3.5 Tehnik Pengumpulan Data
3.6 Analisa Data
3.7 Kerangka Konsep
3.8 Definisi Operasional

BAB IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokais Penelitian
4.1.2 Pengolahan Data
4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Pengetahuan Ibu yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun tentang ISPA

Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan “Suatu penyakit Inpeksi yang menyerang saluran pernafasan mulai dari hidung sampai paru-paru dan bersifat akut”. ISPA merupakan masalah kesehatan karena penyakit ISPA merupakan salah satu penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada golongan usia balita. ISPA di Indonesia menempati urutan pertama penyebab kematian bayi dan balita. Survey mortalitas yang dilakukan oleh Subdit ISPA tahun 2007 menempatkan ISPA (pneumonia) sebagai penyebab kematian dengan presentasi 22,30% dari seluruh kematian balita. Kejadian ISPA terkait erat dengan pengetahuan tentang ISPA yang dimiliki oleh masyarakat khususnya ibu, karena ibu sebagai penanggungjawab utama dalam pemeliharaan kesejahteraan keluarga.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun tentang ISPA di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah ibu yang memiliki balita 0-1 tahun dan objek penelitian pengetahuan tentang ISPA.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh Ibu Yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun di Puskesmas Pekalongan yang berjumlah 149 siswa dan pengambilan sampel dengan tehnik total sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak 149 orang ibu. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur tingkat pengetahuan.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa tingkat pengetahuan Ibu Yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun tentang ISPA di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010 sebagian besar adalah dengan pengetahuan kurang yaitu sebanyak 78 orang ibu (52,35%), pengetahuan cukup sebanyak 53 orang ibu (35,57%), pengetahuan baik sebanyak 15 orang ibu (10,07%) dan paling sedikit pengetahuan kurang sekali sebanyak 3 orang ibu (2,01%)
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Memiliki Bayi Umur 0-1 Tahun tentang ISPA di Puskesmas Pekalongan Lampung Timur Tahun 2010 secara umum adalah dengan pengetahuan kurang.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Balita 0-1 Tahun, ISPA

DAFTAR ISI:

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Ruang Lingkup Penelitian
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Pengetahuan
2. ISPA
B. Kerangka Konsep
C. Definisi Operasional

BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Rencana Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Waktud an Tempat Penelitian
D. Variabel Penelitian
E. Alat Ukur dan Pengukuran Variabel
F. Tehnik Pengumpulan Data
G. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAM
A. Hasil Penelitian
1.  Gambaran Umum Lokasi Penelitian
2.  Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI DI

Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

Sebagai tolok ukur keberhasilan kesehatan ibu maka salah satu indikator terpenting untuk menilai kualitas pelayanan obstetri dan ginekologi di suatu wilayah adalah dengan melihat Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) di wilayah tersebut. Di Indonesia, berdasarkan perhitungan oleh BPS diperoleh AKI tahun 2007 sebesar 248/100.000 KH. Jika dibandingkan dengan AKI tahun 2005 sebesar 307/100.000 KH, AKI tersebut sudah jauh menurun, namun masih jauh dari target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 (102/100.000 KH).

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan di RB Kartini Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah tahun 2010, dengan subjek penelitian adalah Ibu Hamil yang melakukan ANC di RB Kartini Kecamatan Kalirejo dan objek penelitian pengetahuan tentang tanda-tanda bahaya kehamilan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah seluruh Ibu Hamil yang melakukan ANC di RB Kartini Kecamatan Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah pada bulan Mei-Juni 2010 dan pengambilan sampel dengan metode accidental sampling sehingga sampel yang diambil yaitu sebanyak 43 responden. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner untuk mengukur pengetahuan ibu.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan di RB Kartini Kalirejo Lampung Tengah adalah dengan pengetahuan cukup sebanyak 20 orang ibu (46,50%), pengetahuan Kurang sebanyak 17 orang ibu (39,53%), pengetahuan Baik sebanyak 5 orang ibu (11,62%) dan paling sedikit pengetahuan Tidak baik sebanyak 1 orang ibu (2,35%).

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah Gambaran Pengetahuan Ibu Hamil tentang Tanda-tanda Bahaya Kehamilan di RB Kartini Kalirejo Lampung Tengah adalah sebagian besar dengan tingkat pengetahuan yang Cukup.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu Hamil, Tanda Bahaya Kehamilan

DAFTAR ISI :
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.2 Kehamilan
2.3 Tanda-tanda Bahaya Kehamilan

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
3.2.2 Sampel
3.3 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.4 Variabel Penelitian
3.5 Instrumen Penelitian
3.6 Tehnik Pengumpulan Data
3.7 Analisa Data
3.8 Kerangka Konsep
3.9 Definisi Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.2 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi pada Balita

Salah satu masalah pokok kesehatan di negara sedang berkembang adalah masalah gangguan terhadap kesehatan masyarakat yang disebabkan oleh kekurangan gizi. Masalah gizi di Indonesia masih didominasi oleh masalah kurang energi protein, Anemia zat Besi, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), dan Kurang Vitamin A (KVA). Di Indonesia angka kejadian KEP berkisar 10 % dari 4.723.611 balita menurut laporan Depkes RI tahun 2003, di Lampung sendiri angka penderita KEP pada balita yang ada yaitu sebesar 12,75 % dari 336.111 balita yang diukur
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendapat gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi pada Balita di Desa Srikaton Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah, dengan subjek penelitian adalah balita  dan objek penelitian adalah faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi pada balita.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan populasi adalah keseluruhan balita yang berada di wilayah Desa Srikaton Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah populasi 409 balita dan pengambilan sampel dengan tehnik metode simple random sampling sehingga sampel yang diambil sebanyak 82 orang. Untuk mengumpulkan data penulis menggunakan metode angket dan alat ukur berupa kuisioner.
Hasil penelitian yang telah dilakukan didapat hasil bahwa stautus gizi pada balita secaara umum adalah dengan status gizi yang normal (81,71%), pengetahuan ibu tentang gizi di Desa Srikaton Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah secara umum adalah dengan pengetahuan Cukup (74,39%), dengan pendidikan dasar (75,61%), tingkat ekonomi rendah (57,32%), dengan paritas primipara (59,76%), penyakit infeksi yang pernah di derita oleh balita ibu secara umum adalah dengan penyakit ISPA (97,56%) serta peran keluarga terhadap status gizi anak secara umum adalah mendukung (89,02%)
Kesimpulan yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita di Desa Srikaton Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah adalah tingkat pengetahuan cukup, pendidikan dasar tingkat ekonomi rendah, paritas primipara, penyakit ISPA serta peran keluarga yang mendukung.

Kata Kunci : Status Gizi, Balita

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian  
1.5 Ruang Lingkup Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Status Gizi
2.1.2 Penilaian Status Gizi
2.1.3 Klasifikasi Status Gizi
2.1.4 Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Jenis dan Rancangan Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
3.3.2 Sampel
3.4 Variabel Penelitian
3.5 Instrumen dan Cara Pengumpulan Data
3.6 Pengumpulan Data
3.7 Analisa Data
3.8 Kerangka Konsep
3.9 Definis Operasional

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1  Gambaran Umum
4.1.2  Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI