Minggu, 05 September 2010

Pengetahuan dan tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus

Ruam popok adalah kelainan kulit berupa bercak kemerahan meradang. Pengetahuan pemakaian popok pada bayi di Indonesia teryata masih rendah. Penelitian di Inggris menemukan, 25 persen dari 12.000 bayi berusia empat minggu mengalami ruam popok. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya ruam popok adalah perawatan perianal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan, tindakan ibu dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus dan angka kejadian ruam popok di Klinik Bersalin Sally Medan 2010. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 66 orang dengan metode pengambilan total sampling. Penelitian ini mulai dari bulan Februari- April 2010 menggunakan instrumen berupa kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 30 orang (45,5%), terdapat tindakan yang salah dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus yaitu sebanyak 30 orang (45,5%). Angka kejadian ruam popok pada neonatus di Klinik Bersalin Sally Medan 2010 yaitu sebanyak 26 orang (39,4%). Dari hasil penelitian diharapkan agar peneliti lanjutan lebih spesifik meneliti variabel yang lebih bervariasi atau dari sisi korelasi, agar dapat dilihat adakah hubungan antara pengetahuan dan tindakan dalam perawatan perianal terhadap pencegahan ruam popok pada neonatus.

Kata Kunci : Pengetahuan, tindakan, ibu yang mempunyai bayi 0-1 bulan,perawatan perianal, ruam popok pada neonatus

DAFTAR ISI:

BAB I. PENDAHULKUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfat Penelitian

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengetahuan
B. Tindakan
C. Neonatus
1. Defenisi Neonatus
2. Kulit Neonatus
3. Karakteristik Kulit Neonatus
4. Popok Bayi
5. Cara membuang Pospak yang benar
D. Ruam Popok
1. Defenisi Ruam Popok
2. Etiologi Ruam Popok
3. Gejala Ruam Popok
4. Mencegah Ruam Popok
5. Perawatan perianal
6. Mengatasi Ruam Popok
7. Penanganan Ruam Popok
8. Berbagai Obat Atasi Ruam Popok
E. Karakteristik Responden

BAB. III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Defenisi Operasional

BAB. IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
2. Sampel
C. Tempat Penelitian
D. Waktu Penelitian
E. Etika Penelitian
F. Instrumen Penelitian
Universitas Sumatera Utara
G. Uji Validitas dan Reliabilitas
H. Pengumpulan Data
I. Pengolahan Data
J. Analisa Data
BAB . V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Responden
2. Pengetahuan Responden
3. Tindakan Responden
4. Angka Kejadian Ruam Popok
B. Pembahasan

BAB . VI SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS .......
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Tindakan Bidan dalam Penerapan IMD Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini yang disingkat dengan IMD merupakan program yang sedang dianjurkan pemerintah. Karena program IMD dpat menurunkan angka kematian bayi pada umur 28 hari sekitar 22%. Inisiasi menyusu dini telah direkomendasikan oleh sebagai tindakan life saving, tetapi dalam penerapannya IMD itu sendiri belum tersosialisaikan dengan sempurna di beberapa Rumah Sakit. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi tingkat kematian bayi baru lahir, inisiasi menyusu dini juga meningkatkan ikatan batin ibu dan bayi. ada beberapa faktor penghambat inisiasi menyusu dini sehingga pelaksanaannya tidak dapat diterapkan dengan benar sehingga manfaatnya tidak dapat dirasakan secara optimal. Desain dalam penelitian ini adalah deskriftif yang bertujuan untuk menggambarkan Tindakan Bidan dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2010 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah Bidan yang melakukan inisiasi menyusu dini di Wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan sebanyak duapuluh orang, pada bulan Januari sampai Mei 2010. Teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Instrument yang dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan lembar observasi yang berisi pertanyaan tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari duapuluh orang responden didapat tindakan bidan cukup yakni sepuluh orang (50%), sedangkan dua orang (10%) responden memiliki tindakan baik. Dan responden yang memilki tindakan kurang yakni delapan orang (40%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam peningkatan ilmu pengetahuan dalam bidang kebidanan khususnya pelayanan kebidanan, pendidikan kebidanan dan penelitian berikutnya.


ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS .......
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Tindakan Bidan dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini

Inisiasi menyusu dini yang disingkat dengan IMD merupakan program yang sedang dianjurkan pemerintah. Karena program IMD dpat menurunkan angka kematian bayi pada umur 28 hari sekitar 22%. Inisiasi menyusu dini telah direkomendasikan oleh sebagai tindakan life saving, tetapi dalam penerapannya IMD itu sendiri belum tersosialisaikan dengan sempurna di beberapa Rumah Sakit. Inisiasi menyusu dini dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi sehingga mengurangi tingkat kematian bayi baru lahir, inisiasi menyusu dini juga meningkatkan ikatan batin ibu dan bayi. ada beberapa faktor penghambat inisiasi menyusu dini sehingga pelaksanaannya tidak dapat diterapkan dengan benar sehingga manfaatnya tidak dapat dirasakan secara optimal. Desain dalam penelitian ini adalah deskriftif yang bertujuan untuk menggambarkan Tindakan Bidan dalam Penerapan Inisiasi Menyusu Dini di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2010 Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah Bidan yang melakukan inisiasi menyusu dini di Wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan sebanyak duapuluh orang, pada bulan Januari sampai Mei 2010. Teknik yang dipakai dalam pengambilan sampel adalah total sampling. Instrument yang dipakai dalam penelitian ini yaitu menggunakan lembar observasi yang berisi pertanyaan tentang pelaksanaan inisiasi menyusu dini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari duapuluh orang responden didapat tindakan bidan cukup yakni sepuluh orang (50%), sedangkan dua orang (10%) responden memiliki tindakan baik. Dan responden yang memilki tindakan kurang yakni delapan orang (40%). Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam peningkatan ilmu pengetahuan dalam bidang kebidanan khususnya pelayanan kebidanan, pendidikan kebidanan dan penelitian berikutnya.

Kata kunci : Tindakan, Bidan, Penerapan IMD

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Pertanyaan Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tindakan
B. Inisiasi Menyusu Dini
1. Definisi
2. Tahapan Inisiasi Menyusu Dini
3. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini
4. Tata Laksana IMD Persalinan Caesar
5. Faktor Penghambat Proses Inisiasi Menyusu Dini
6. Inisiasi Menyusu Dini yang Dianjurkan
7. Pentingnya Skin Contact Pada IMD
a. Bagi Bayi
b. Bagi Ibu
8. Manfaat IMD

BAB III KERANGKA PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
B. Definisi Operasional

BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan Sampel
C. Lokasi dan Waktu Penelitian
D. Pertimbangan Etik Penelitian
E. Alat Pengumpulan Data
1. Instrumen Penelitian
a. Kuesioner Data Demografi
b. Lembar Observasi
Universitas Sumatera Utara
2. Validitas Instrumen
F. Prosedur Pengumpulan Data
G. Analisa Data

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Karakteristik Bidan
2. Tindakan Bidan Dalam Penerapan IMD di Wilayah
Kerja Puskesmas Padang Bulan
B. Pembahasan
1. Tindakan Bidan Dalam Penerapan IMD

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS .......
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Sikap dan Tindakan Bidan Terhadap Penanganan Retensio Plasenta

Retensio plasenta merupakan salah satu penyebab perdarahan yang sering terjadi pada kala tiga persalinan. Menurut WHO 25% kematian maternal disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan, dari angka tersebut 16-17% disebabkan oleh retensio plasenta. Bidan merupakan salah satu tenaga kesehatan yang memiliki posisi penting dan strategis dalam penurunan Angka Kematian Ibu (AKI). Apabila plasenta belum lahir melebihi waktu tiga puluh menit setelah bayi lahir, maka bidan dapat memberikan pertolongan kegawatdaruratan kebidanan dan penanganan perdarahan sesuai dengan indikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sikap dan tindakan bidan terhadap penanganan retensio plasenta di Desa Terjun Kecamatan Medan Marelan tahun 2010. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, besar sampel sebanyak 30 orang dengan metode pengambilan sampel total sampling. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Mei 2010. Instrumen dalam penelitian ini berupa kuesioner untuk penelitian sikap dan lembar observasi untuk penelitian tindakan, serta dilengkapi dengan data demografi responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki sikap positif terhadap penanganan retensio plasenta yakni sebanyak 28 orang (93,3%) sedangkan untuk tindakan, mayoritas responden memiliki tindakan cukup terhadap penanganan retensio plasenta yakni sebanyak 16 orang (15,3%). Dari hasil penelitian ini diharapkan ada peneliti lanjutan tentang retensio plasenta dengan menggunakan desain penelitian eksperimen, sehingga hasil penelitian yang diperoleh benar-benar objektif.

Kata Kunci : Sikap, tindakan, bidan, penanganan retensio plasenta

DAFTAR ISI :
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
B. Rumusan Masalah 
C. Tujuan Penelitian 
D. Manfaat Penelitian 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 
A. Sikap 
B. Tindakan 
C. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sikap dan Tindakan 
D. Retensio Plasenta 
1. Definisi 
2. Etiologi 
3. Mekanisme Pelepasan Plasenta 
4. Diagnosis 
5. Proses Penatalaksanaan Aktif Kala III 
6. Prosedur Manual Plasenta 

BAB III KERANGKA PENELITIAN 
A. Kerangka Konsep 
B. Definisi Operasional 

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 
A. Desain Penelitian 
B. Populasi dan Sampel 
1. Populasi 
2. Sampel 
C. Lokasi dan Waktu 
1. Lokasi Penelitian 
2. Waktu Penelitian 
D. Pertimbangan Etika Penelitan 
E. Instrumen Penelitian 
1. Kuesioner Penelitian 
2. Lembar observasi 
3. Validitas dan Reliabilitas Instrumen 
F. Prosedur Pengumpulan Data 
G. Analisis Data 

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Hasil Penelitian 
1. Karakteristik Responden 
2. Sikap Bidan Terhadap Penanganan Retensio Plasenta  
3. Tindakan Bidan Terhadap Penanganan Retensio Plasenta
B. Pembahasan 
1. Sikap Bidan Terhadap Penanganan Retensio Plasenta
2. Tindakan Bidan Terhadap Penanganan Retensio Plasenta 
C. Keterbatasan Penelitian 

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 
A. Kesimpulan 
B. Saran. 

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Analisa Senam Hamil Pada Ibu Hamil di Kelas Ibu di Posyandu

Mengajarkan senam membantu pemulihan fisik mendorong istirahat, dan relaksasi rutinitas fisik kemudian dibuat pada masa antenatal untuk meningkatkan kesehatan fisik dan membantu mencegah masalah. Dalam program penekanan diberikan pada wanita hamil yang belajar rileks dan nafas dalam selama kontraksi. Thomas dan Grantly Dick Read menawarkan program persalinan dan menjadi orang tua mencakup pendidikan relaksasi dan pernapasan, sama halnya dengan bentuk pendidikan lain, telah ada gerakan dari pengajar didaktik authoritarian menjadi pendekatan terpimpin nyeri punggung bawah lazim terjadi pada kehamilan dengan insiden yang dilaporkan bervariasi kira-kira 50% di Inggris (Mantk 1994) sampai mendekati 70%  di Australia (Bullock Sasyton 1988) Manhe melaporkan bahwa 16% wanita-wanita yang diteliti mengeluh nyeri punggung yang hebat dan 36%. Dalam kajian Ostgaard et al, tahun 1991 melaporkan nyeri punggung yang signifikan faktor predispasis meliputi penambahan berat badan. Nyeri punggung terdahulu pada kehamilan merupakan predikrar nyeri punggung pada kehamilan berikutnya (McEvoy et al 2001). 
Materi persiapan senam untuk menjadi orang tua umumnya dibatasi hanya untuk senam abdanmen dan senam dasar panggul dan banyak ibu meminta bimbingan lanjutan dan senam dasar panggul dan banyak ibu meminta bimbingan lanjutan untuk mendapatkan senam yang bermanfaat, telah tercatat bahwa hampir 45% dari ibu –ibu usia subur mengikuti senam (Sady dan Carpter 1989), 42% dari 1.000 wanita yang melakukan senam yang di survai melanjutkan aktivitas selama mereka hamil. Ibu-ibu yang senam tidak teratur sering menjadi lebih sadar tentang kesehatan ketika hamil dan memutuskan untuk mengikuti program senam untuk memperbaiki kesehatan dan kebugaran (Hammer Etal, 2000)
Sesungguhnya senam bukanlah hal yang aneh dan luar biasa wanita-wanita di negara maju amat menyukai senam dan dalam latihan fisik baik selagi hamil maupun diluar kehamilan untuk menjaga fisik dan mentalnya. Di Indonesia hal ini baru disadari dari kelompok masyarakat kota-kota besar moderen dan maju, demikian pula halnya dengan latihan senam hamil. Latihan senam hamil yang diberikan di rumah sakit dan di rumah dengan waktu –waktu senggang secara teratur, bila tidak ada keadaan yang sangat patologis akan dapat menuntun wanita hamil ke arah persalinan yang fisiologis, perasaan takut, ketegangan jiwa dan fisik dapat menyebabkan otot dan persendian kaku sehingga berjalan tidak wajar, untuk mengatasi hal tersebut di atas agar memperoleh ketenangan dan relaksasi yang sempurna menghadapi peristiwa persalinan diperlukan 3 hal yaitu : kepercayaan pada diri sendiri, kepercayaan pada penolong dan latihan senam hamil (Prof. Dr. Rustam Mochtar, MPH. 1998)

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Gambaran Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilisasi Dini Pasca Seksio Sesarea

Saat ini, persalinan dengan bedah sesar bukan hal yang baru lagi bagi para ibu maupun pasangan suami istri. Sejak awal, tindakan operasi cesar atau c-section merupakan pilihan yang harus dijalani karena kadaan gawat darurat untuk menyelamatkan nyawa ibu maupun janinnya. Mobilisasi dini merupakan faktor yang menonjol dalam mempercepat pemulihan pasca bedah dan dapat mencegah komplikasi pasca bedah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi mobilisasi dini pada ibu pasca seksio sesarea di RSU. Dr. Pirngadi Medan tahun 2010. Pada penelitian ini digunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel yang diambil dalam penelitan ini adalah ibu pasca seksio sesarea sebanyak 58 orang dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling, penelitian dilakukan pada bulan februari sampai april. Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah kuisioner yang berisi data tentang faktor fisiologis, faktor emosianol dan faktor perkembangan. Kusioner diisi sendiri oleh peneliti dengan cara diisi langsung oleh responden, Hasil penelitian distribusi frekuensi responden berdasarkan mobilisasi dini didapatkan hasil seluruh responden melakukan mobilisasi dini pasca seksio sesarea, dari faktor fisiologis distribusi frekuensi responden berdasarkan suhu tubuh dan perdarahan, seluruh responden dalam keadaan normal dan dilihat dari intensitas nyeri 36 responden (58,6%) berada dalam keadaan nyeri ringan, dari faktor emosional distribusi frekuensi responden berdasarkan kecemasan seluruh responden berada pada kecemasan ringan. dilihat dari faktor perkembangan Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, dari rentang umur responden 31 – 35 tahun 25 responden (43,1%), distribusi frekuensi responden berdasarkan paritas mayoritas multigravida 31 responden (53,4%). Dapat disimpulkan seluruh responden melakukan mobilisasi dini. Bagi RS, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di RSU khususnya di Ruang Rawat Inap Kebidanan.

Kata Kunci : Seksio sesarea, Mobilisasi dini

DAFTAR ISI
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang 
B. Rumusan Masalah 
C. Tujuan Penelitian 
D. Manfaat Penelitian 

BAB II Tinjauan Pustaka
A. Mobilisasi Dini 
1. Pengertian Mobilisasi Dini 
2. Konsep Mobilisasi 
3. Rentang Gerak Dalam Mobilisasi 
4. Manfaat Mobilisasi 
5. Kerugian Bila Tidak Melakukan Mobilisasi 
6. Tahap–Tahap Mobilisasi Dini 
7. Faktor–Faktor yang mempengaruhi mobilisasi 
B. Seksio Sesarea 
1. Pengertian 
Universitas Sumatera Utara
2. Istilah Seksio Sesarea 9
3. Indikasi 
4. Jenis–Jenis Operasi Seksio Sesarea 
5. Komplikasi 
6. Anestesia Pada Seksio Sesarea 
BAB III Kerangka Penelitian
A. Kerangka Konsep 
B. Definisi Operasional 

BAB IV Metode Penelitian
A. Desain Penelitian 
B. Populasi dan Sampel 
C. Tempat Penelitian 
D. Waktu Penelitian  
E. Etika Penelitian 
F. Alat Pengumpulan Data 
G. Prosedur Pengumpulan data 
H. Analisa data 

BAB V Hasil dan Pembahasan
A. Hasil penelitian 
B. Pembahasan 

BAB VI Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan 
B. Saran 

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan ASI Ekslusif Kepada Bayinya

sampai bayi berusia 6 bulan. Ketidak berhasilan pemberian ASI Ekslusif disebabkan banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi responden tidak memberikan ASI Ekslusif kepada bayinya di Di Dusun IX Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2010. Desain penelitian adalah deskriptif dengan besar sampel sebanyak 49 orang. Penelitian dilakukan tanggal 5 s.d. 23 April 2010.Hasil penelitian menunjukkan mayoritas dari segi demografi yaitu berdasarkan umur 26-30 tahun 30 orang (61,2%), pendidikan SMP 38 orang (77,6%), paritas melahirkan 2-4 kali 34 orang (69,45), sumber informasi secara langsung 26 orang (53,1%). Dari segi faktor-faktor yang mempengaruhi tidak memberikan ASI Ekslusif yaitu berdasarkan faktor pengetahuan 31 orang (63,3%) tahu tentang ASI Ekslusif, dipengaruhi oleh faktor mitos-mitos adalah 23 orang (46,9%), dipengaruhi oleh faktor sosial budaya adalah 24 orang (49%), dipengaruhi oleh faktor lingkungan adalah 17 orang (34,7%), dipengaruhi oleh faktor dukungan keluarga adalah 21 orang (42,9%), dipengaruhi oleh faktor pengalaman adalah 19 orang (38,8%), dipengaruhi oleh faktor pandangan ibu terhadap payudaranya adalah 10 orang (20,4%). Diharapkan kader atau petugas kesehatan melaksanakan penyuluhan tentang faktor-faktor penghambat ibu tidak memberikan ASI Ekslusif dan mengungkap kesalahan dari setiap faktor sehingga ibu mengetahui kebenarannya dan paradigma atau pandangan ibu yang salah tentang ASI Ekslusif dapat berubah

Kata Kunci : faktor – faktor yang mempengaruhi, tidak memberikan ASI Ekslusif

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 
B. Rumusan Masalah 
C. Tujuan Penelitian 
D. Manfaat Penelitian 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI Ekslusif 
B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ibu Tidak Memberikan ASI Ekslusif 

BAB III KERANGKA KONSEP
A.Kerangka Konsep 
B. Defenisi Operasional 

BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 
B. Populasi dan Sampel 
1. Populasi 
2. Sampel 
C. Lokasi Dan Waktu Penelitian 
D. Pertimbangan Etik Penelitian 
E. Instrumen Penelitian 
F. Pengumpulan Data 
G. Analisa data 

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 
B. Pembahasan 

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 
B. Saran 

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pemberian Kolostrum pada Bayi Baru Lahir

memiliki standardisasi pelayanan dalam menolong persalinan, yaitu pelaksanaan inisiasi dini dan ASI eksklusif 6 bulan. Kolostrum yaitu ASI yang dihasilkan selama beberapa hari pertama setelah kelahiran. Kolostrum sangat besar manfaatnya sehingga pemberian ASI pada minggu-minggu pertama mempunyai arti yang sangat penting bagi perkembangan bayi selanjutnya. Menurut penelitian tentang pemberian kolostrum yang di lakukan Krista, SM. Masih banyaknya ibu yang kurang ataupun cukup mengetahui tentang pentingnya pemberian kolostrum pada bayi baru lahir. Pengetahuan yang kurang dan faktor tingkat pendidikan yang mempengaruhi sehingga informasi ini tidak tersampaikan dengan baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah hubungan antara pengetahuan, pendidikan dan sumber informasi ibu dengan pemberian kolostrum. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah secara analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 41 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan Total Sampling. Penelitian ini dilakukan di klinik Sari Medan. Analisis data dengan Chi Square. Hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden pada rentang usia 20-35 tahun sebesar 37 orang (90,3%). Sebagian besar IRT sebanyak 38 orang (92,8%), tingkat pendidikan responden sebagian besar berpendidikan tinggi sebanyak 26 orang (63,4%), sebagian besar pengetahuan responden tentang pemberian kolostrum adalah baik sebanyak 28 orang (68,3 %), sebagian besar mendapat informasi secara langsung sebanyak 28 orang (68,3%), sebagian besar responden melaksanakan pemberian kolostrum sebanyak 22 orang (53,7%) dan ada hubungan pengetahuan dengan pemberian kolostrum pada bayi baru lahir (nilai p=0,0001). Disarankan pada petugas tenaga kesehatan di Klinik Sari Medan hendaknya meningkatkan pemberian informasi atau penyuluhan kepada ibu-ibu tentang pemberian kolostrum.

Kata Kunci : Pengetahuan, pendidikan, sumber informasi, dan pemberian kolostrum

DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 
B. Rumusan Masalah 
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
A. ASI 
B. Kolostrum 
C. Faktor-faktor yang Mempengerahi Pemberian Kolostrum 
1. Pengetahuan 
2. Pendidikan 
3. Sumber Informasi 

BAB III: KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFENISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep 
B. Hipotesis 
C. Definisi Operasional 
BAB IV: METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian 
B. Populasi dan Sampel 
Universitas Sumatera Utara
1. Populasi 
2. Sampel 
C. Tempat dan Waktu Penelitian 
D. Etika Penelitian 
E. Instrumen Penelitian 
F. Prosedur Pengumpulan Data 
G. Pengolahan dan Analisis data 

BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 
1. Analisis Univariat 
2. Analisis Bivariat 
B. Pembahasan 
1. Interpretasi dan Diskusi Hasil 
2. Keterbatasana Peneliti 
3. Implikasi Untuk Asuhan Kebidanan/ Pendidikan Kebidanan 

BAB VI: KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan 
B. Saran 

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Efektivitas Metode Kanguru Mengurangi Rasa Nyeri Pada Penyuntingan Intramuskuler Pada Bayi Baru Lahir di RS

Nyeri adalah suatu mekanisme produktif bagi tubuh yang timbul apabila ada jaringan tubuh yang rusak yang akan menyebabkan seseorang bereaksi, bayi baru lahir memiliki rangsangan nyeri lebih kuat dibanding orang dewasa, dikarenakan bayi baru lahir masih memiliki sensitifitas nyeri yang tinggi pada bayi baru lahir sering mengalami berbagai prosedur invasif salah satunya adalah penyuntikan intra muskuler untuk pemberian imunisasi hepatitis B sebagai pencegahan penyakit hepatitis. Metode kanguru memegang peranan penting dalam memberikan asuhan kebidanan untuk memberikan rasa nyaman, mengurangi stres dan nyeri pada bayi. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi efektifitas metode kanguru untuk mengurangi nyeri pada penyuntikan intra muskuler pada bayi baru lahir di RS. St. Elisabeth Medan. Desain penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan besar sampel sebanyak 35 orang pada kelompok intervensi dan 35 orang kelompok kontrol dengan metode pengambilan sampel cara random sampling. Penelitian dilakukan Januari – Mei 2010. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata rasa nyeri pada kelompok intervensi 0,94 dengan SD 0,416 dari pada kelompok kontrol mean 1.46 dengan SD 0.505. Dari hasil uji statistik nilai P = 0,00 dapat disimpulkan bahwa, terdapat perbedaan yang signifikan pada rasa nyeri antara kelompok intrvensi dengan kelompok kontrol. Bagi petugas kesehatan metode kanguru dapat sebagai intervensi dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bayi baru lahir.

Kata Kunci : Metode kanguru dapat mengurangi nyeri
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 
B. Permusan Masalah 
C. Tujuan Penelitian 
D. Manfaat Penelitian 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Nyeri 
1. Defenisi Nyeri 
2. Psiologi Nyeri 
3. Sumber Nyeri 
4. Klasifikasi Nyeri 
5. Respon Terhadap Nyeri 
6. Jenis-jenis Pengukuran Nyeri 
7. Skala Penilaian Nyeri 
B.Bayi Baru Lahir
1. Defenisi Bayi Baru Lahir 
2. Bayi Baru Lahir 
C. Metode Kanguru 
1. Defenisi Metode Kanguru 
2. Manfaat Metode Kanguru 
3. Manfaat Pada Bayi 
D. Injeksi Intra Muskular (IM) 
1. Defenisi 
2. Tujuan 
3. Prosedur Pemberian 

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL
A. Kerangka Konsep 
B. Defenisi Operasional 
C. Hipotesa 

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian 
B. Populasi dan Sampel 
C. Lokasi Penelitian 
D. Waktu Penelitian 
E. Pertimbangan Etika 
F. Instrumen Penelitian 
G. Pengumpulan Data 
H. Analisa Data 

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI

Efektifitas Pemijatan Perineum terhadap Ruptur Perineum

Pijat perineum adalah salah satu cara yang paling kuno dan paling pasti untuk meningkatkan kesehatan, aliran darah, elastisitas, dan relaksasi otot-otot dasar panggul. Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat persalinan, untuk mempermudah lewatnya bayi. Menurut Danuatmaja bahwa pemijatan perineum ini mengurangi robekan perineum, mengurangi episiotomi dan mengurangi penggunaan alat bantu persalinan lainnya. Penelitian di Rumah Sakit Benin Teaching, Kota Benin, Nigeria, mengemukakan bahwa prevalensi ruptur perineum kurang lebih 46.6%, terlebih pada ibu primigravida 90% mengalami ruptur perineum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi efektifitas pemijatan perineum terhadap ruptur perineum. Penelitian ini menggunakan quasi eksperimen. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang pada kelompok intervensi dan 26 orang pada kelompok kontrol.. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan porposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Klinik Bersalin Fatimah Ali I dan Klinik Bersalin Fatimah Ali II Marindal Medan. Analisis data digunakan uji chi square. Dari hasil uji chi square disimpulkan ada perbedaan proporsi atau hubungan pemijatan perineum yang signifikan terhadap rutur perineum antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol (nilai p= 0.005). Berdasarkan hasil analisis diperoleh pula nilai OR=6.72, yang artinya ibu hamil primipara yang tidak dilakukan pemijatan perineum mempunyai peluang 6.72 kali terjadinya ruptur perineum dibandingkan dengan ibu hamil primipara yang dilakukan pemijatan perineum. Dari hasil penelitian ini diketahui pemijatan perineum sangat efektif terhadap kejadian ruptur perineum. Penting untuk diinformasikan dan diterapkan bahwa pemijatan adalah salah satu intervensi nonfarmakologik untuk mencegah terjadinya ruptur perineum di berbagai tatanan pelayanan kesehatan baik di rumah sakit, klinik, puskesmas maupun di masyarakat. 

Kata Kunci : Pijat perineum, Ruptur perineum

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 
B. Rumusan Masalah 
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Bayi Prematur
1. Pengertian bayi prematur
2. Etiologi
3. Diagnosis dan gejala klinik 
4. Perawatan bayi prematur 
5. Prognosis bayi prematur
B. Pijat Bayi
1. Pengertian pijat bayi
2. Manfaat pijat bayi 
3. Kapan bayi dipijat 
4. Teknik memijat bayi prematur
5. Efek samping pemijatan 


BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS, DEFENISI OPERASIONAL 
A. Kerangka Konsep 
B. Hipotesis
C. Definisi Operasional 

BAB IV METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
B. Populasi dan sampel
C. Tempat Penelitian 
D. Waktu Penelitian 
E. Etika Penelitian.
F. Alat Pengumpulan Data.
G. Prosedur Pengumpulan Data 
H. Analisis Data 

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat 
B. Pembahasan 
1. Interpretasi dan Diskusi Hasil 
2. Keterbatasan Penelitian 
3. Implikasi Untuk Asuhan Kebidanan/ Pendidikan Kebidanan..

BAB VI KESIMPULAN DAB SARAN 
A. Kesimpulan 
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

ANDA TERTARIK DENGAN JUDUL KTI DI ATAS ....... 
SILAHKAN ANDA PESAN KESELURUHAN ISI KTI